Tampilkan postingan dengan label Cerita dan Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita dan Motivasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Januari 2013

Ritual Mencongkel Mata "Khwaja Chishti Moinuddina" Yang Mengerikan Di India


Satu lagi festiva ritual unik yang di lakukan di India, ritual tersebut bernama Khwaja Chishti Moinuddina. Namanya festival tentunya di hadiri oleh banyaka orang, yang unik dari ritual ini adalah para peserta menusuk matanya pada bagian atas dengan benda runcing atau benda tajam hingga matanya melotot seperti hendak keluar.

Saya tidak mengetahui tujuan dari ritual ini apa? Pastinya festival ini di hadiri banyak peserta dan melakukan hal yang sama.









Minggu, 06 Januari 2013

7 Kisah Manusia yang Pernah Terdampar di Pulau Kosong

1. John F. Kennedy and Crew ( 1917 – 1963 )
Bertahan : 6 Hari di Pulau Batu dan Olasana
Pada 1943, John F. Kennedy kala itu masih berusia 26 tahun sebagai nakhoda Kapal PT-109. Dan pada suatu malam kapal perusak Jepang tiba-tiba muncul dan menghancurkan kapal PT-109 yang diawaki para kru JFK, sebanyak 2 orang awak kapal tewas di TKP, sementara yang selamat dan luka – luka terjun ke air dan mengayuh reruntuhan kapal mereka ke sebuah pulau terdekat berjarak 6 km ! dengan hiu dan buaya yang mengancam akhirnya mereka sampai kepulau terdekat setelah menempuh perjalanan selama 5 jam ! dan selama 2 hari mereka tanpa makan dan minum di pulau batu tersebut, lalu dengan gagasan JFK mereka mencari pulau yang lebih besar yang kala itu bernama Olasana dan dapat bertahan hidup dengan memakan buah kelapa. Mereka semua ditemukan oleh para anggota Pramuka setelah 6 Hari !
Fakta Menarik : Pulau tempat awak Kennedy’s terdampar telah menjadi daya tarik tersendiri, dan telah diganti namanya menjadi Pulau Kennedy.

2. Leendert Hasenbosch [1695 - 1725]
Bertahan : Sekitar 6 Bulan di pulau Ascension
Adalah seorang tentara belanda yang bekerja pada VOC sebagai penjaga buku/ pustakawan, dia dihukum karena telah menyodomi, (gak tau siapa tuh yg disodominya), dia kemudian dibuang pada 5 Mei 1725 kesebuah pulau yg tak berpenghuni dengan dibekali air untuk jatah 1 bulan ! bibit tanaman, injil, pakaian dan alat menulis. Dipercaya Hasenboch meninggal dengan kondisi yg mengenaskan oleh Pelaut Inggris pada bulan Januari 1726 setelah bertahan selama 6 bulan dengan memakan kura-kura laut, burung laut dan minum air kencing sendiri !
Fakta menarik : Para pelaut Inggris itu menemukan sebuah buku harian, yang kemudian di publikasikan dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.

3. Marguerite de La Rocque (1523 – ? )
Bertahan : 2 Tahun di pulau Setan
Pada 1542 Penjelajah perancis Jacques Cartier yang memimpin perjalanan ke Newfoundland disertai margrit de la Rocque 19 tahun, dalam perjalana Margrit menjadi pacar seorang pelaut muda yang berprofesi sebagai Pelayan kapal tersebut. Hal tersebut membuat pamannya marah jaques Cartier yg pelaut juga berdarah Biru kemudian membuang Margarit kesebuah pulau tak berpenghuni di perairan Labrador begitu juga sang pelayan tadi di buang ke pulau lainnya. Kemudian di Pulau tersebut Margarit dikaruniai seorang anak, yang pada akhirnya anak tersebut meninggal karena kekurangan susu, ia hidup di gua dan berburu hewan liar selama 2 tahun sebelum akhirnya di ketemukan oleh nelayan dari Basque atau Spanyol.
Fakta menarik : Kembali ke Perancis setelah diselamatkan dan disambut bak selebriti, Kisah Marguerite ini kemudian di ceritakan kepada ratu perancis saat itu Queen of Navarre pada 1558.

4. Kapten Charles Bernard ( 1781 – 1840 )
Bertahan : 18 Bulan di Pulau Elang
Pada 1812, kapal Inggris Isabella terdampar di Pulau Elang ( Eagle Island ) bagian dari kepulauan Falkland yang di komandani Kapten George Harrington . Kemudian meraka diketemukan oleh kapal nelayan Amerika Nanina yang di komandani Kapten Charles Bernard, namun sang kapten menyadari bahwa mereka butuh banyak bantuan makanan melihat kondisi mereka yang tidak mungkin untuk mencari makanan, kemudian sang kapten bersama 4 orang awaknya pergi untuk mencari makanan di pulau tersebut. Ketika sang Kapten tersebut pergi para awak Inggris itu mengambil alih kapal nanina tersebut dan meninggalkan Kapten Bernard dan awak nya di pulau tersebut !. Beruntung akhirnya mereka semua dapat diselamatkan setelah 18 Bulan ! tepatnya pada bulan November 1814. Photo diatas menunjukan tempat berteduh kapten bernard dan awak kapalnya, dari bentuknya agar kapal yang melintas dapat dengan mudah melihat mereka, tidak mudah juga c, buktinya setelah 18 bulan baru ada yang melihat mereka.
Fakta menarik : Di malam penyelamatan dengan awak Kapal Inggris Isabella tersebut sang Kapten sempat berbincang – bincang dengan mereka dan menceritakan semua asal usul mereka.yang notabene kala itu Amerika sedang berperang dengan Inggris, karena mungkin para awak Inggris tersebut tidak ingin dibawa ke Amerika dan dijadikan Tawanan, pikir mereka mendingan mereka ambil alih kapal Nanina tersebut dan kabur dari pada dibawa ke Amerika, ( seharusnya sang Kapten tidak banyak bicara ).

5. Ada Blackjack ( 1898 – 1983 )
Bertahan : 2 Tahun di Pulau Wrangel
Pada musim gugur 1921 sebuah tim yang terdiri dari lima orang yg dipimpin oleh Vilhjalmur Stefansson, merencanakan untuk mengadakan ekspedisi Arctic tujuannya untuk mengklaim sebuah pulau di kawasan tersebut yang menjadi sengketa antara Kanada dan Inggris dengan nama Wrangel Island sebelah utara Siberia. 23 Tahun cewek Eskimo Ada Blackjack disewa oleh mereka dengan bayaran 50 US$ sebulan sebagai juru masak dan tukang jahit, Ada Blackjack membutuhkan uang tersebut untuk anaknya yang menderita TBC, Rencana mereka berjalan selama 1 tahun sementara perbekalan yang mereka bawa hanya untuk 6 bulan saja.mereka tidak dapat menemukan cukup makanan dan mulai kelaparan sehingga pada Januari 1923 tiga dari mereka mencoba mencari pertolongan. Sementara Ada ditinggal bersama 4 orang laki-laki yang sakit untuk merawat mereka, waktu berlalu dan ketiga orang tersebut tidak pernah kembali ke 4 orang yang ia rawat akhirnya tewas juga . Ada bagaimanapun juga belajar bagaimana untuk bertahan, sampai dia diselamatkan pada bulan Agustus 1923 oleh mantan rekan dari Stefansson’s. Uang yang dia peroleh dari ekspedisi itu kemudian ia gunakan untuk membawa anaknya berobat ke Seattle.

Fakta menarik : Ada mendapatkan semua gajinya selama 2 tahun ia ikut ekspedisi tersebut, namun ia tidak mendapatkan sedikitpun keuntungan dari buku yang sangat populer yang diterbitkan oleh orang lain dari kisah perjuangan hidupnya.

6. Alexander Selkirk ( 1676 – 1721 )
Bertahan : 4 Tahun 4 Bulan di Pulau Mas’ a Tierra
Alexander Selkirk adalah seorang pelaut skotlandia yang terampil sebagai Navigator, dengan ketrampilannya itu doi ditunjuk sebagai master atau orang yg paling ahli sebagai pelaut di cinque Ports. Karena kapal yang tidak layak ( sering bertempur dengan armada laut spanyol ) maka ditengah perjalanan sepulang dari mencari ikan doi khawatir kapalnya akan tenggelam,dan mencari pulau terdekat. Di bulan September 1704 Doi akhirnya sampai disebuah pulau tak berpenghuni tepatnya di pulau Más a Tierra 400 mil lepas pantai barat Cile, Dia mengambil beberapa pakaian,musket, beberapa alat, sebuah Alkitab dan tembakau. Pada awalnya Doi tenang-tenang aja hanya membaca Alkitab tetapi segera menjadi jelas bahwa penyelamatan tidak terjadi dalam waktu dekat, lalu dengan sigap doi membuat suasana di pulau yang tadinya tak berpenghuni dan tak terawat dibuatnya menjadi lebih nyaman dengan ditemani tikus, kambing dan kucing sebagai temannya. Akhirnya dibulan Februari 1709 dua kapal inggris berlabuh di pulau tersebut dan doi pun dapat diselamatkan. Tahun 1713 Doi menceritakan semua pengalamannya selama 4 tahun 4 bulan di pulau tersebut, akan tetapi banyak orang yang tidak percaya akan ceritanya tersebut, 6 tahun setelah itu seorang novelis Daniel Defoe meluncurkan Novel yang sangat terkenal dan laris dari cerita Alexander Selkirk tersebut dengan nama “Robinson Crusoe”.
Fakta menarik : tahun 1966 Mas’ a Tierra diganti namanya menjadi Robinson Crusoe Island, diwaktu yang bersamaan kepulauan Juan Fernandez diganti namanya menjadi Alejandro Selkirk Island.

7.Ernest Shackleton ( 1874 – 1922 )
Bertahan : 105 hari di pulau gajah
Adalah seorang penjelajah Anglo-Irlandia yang kemudian pada tahun 1914 merencanakan ekspedisi Trans-Antartika, dalam ekpedisinya tersebut kapal “Endurance” miliknya terjebak dalam es beku selama 1o bulan sebeleum es menjadi lunak dan kapal bisa melanjutkan kembali perjalanannya, kemudian mereka terdampar kembali selama 5 bulan, karena perbekalan mereka semakin menipis dan pertolongan tidak kunjung datang maka Doi memerintahkan 3 orang anak buahnya untuk mencari pertolongan dengan kapal kecil atau perahu ke pulau terdekat ” Pulau Gajah” disana di pulau tersebut ternyata tidak berpenghuni, kemudian doi memerintahkan kembali 5 orang anak buahnya untuk menjemput ke 3 orang tadi. Kemudian dengan berjalan kaki selama 17 hari atau berjarak 800 mil menerobos ganasnya cuaca terburuk didunia sebelah utara pulau Georgia tersebut akhirnya mereka menemukan stasiun atau pangkalan pengamatan, dan dapat diselamatkan atas bantuan pemerintah Cili, dari ke 28 orang yang ikut dalam ekspedisi tersebut tidak satu orang pun yang tewas. Setelah penjelahan yang heroik tersebut pada tahun 1921 Doi kembali ke benua tersebut dalam rangka penelitian dan program ilmiah, sebelum ekspedisi tersebut bisa berjalan Doi keburu tewas karena serangan jantung dan pihak keluarga meminta doi dikuburkan disana.
Fakta menarik : lebih dari 40 tahun setelah penjelajahan Trans Antartika yg di pimpin Ernest
Shackleton ada penjelajah Trans-Antartika kembali oleh Commonwealth pada tahun 1955-1958. Yang artinya tidak sembarangan orang dapat pergi kesana pada waktu itu.

Selasa, 01 Januari 2013

Hidup Hanya 6 Jam Tapi Menyelamatkan 2 Nyawa

Sebuah kisah yang dikutip dari Gifts From The Heart From Women karangan dari Karen Kingsbury yang cukup mengoyak rasa. Semoga Anda semua bisa menikmati salah satu kisah inspiratif berikut ini dan menjadi sedikit dari bahan perenenungan kita tentang hidup ini.


Ada pasangan suami istri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mempunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang aborsi,karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman-teman dan sahabat-sahabat, serta lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. 

Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki-laki dan perempuan. Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. 

Bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki-laki. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki2 nya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depresi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya, tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki-lakinya. 

"Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut,dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.

Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah. Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. 

Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. 

Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain? 

Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus berdo’a kepada Tuhan. Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. 

Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. 

Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata-kata di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Kakak Anne, Jeffrey Pun menangis…

Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka. Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. 

Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam…..

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tersebut bahwa donor tersebut berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. 

Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya…

Sesungguhnya, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.

Jumat, 14 Desember 2012

Pria Ini Berhasil Meraih 18 Gelar Akademik


Ini orang gila sekolah, atau memang punya niatan untuk memotivasi orang lain agar rajin sekolah atau kuliah yah...Ternyata ada orang Indonesia yang punya gelar akademis banyak bener....sampai namanya aja gak ada apa-apanya panjangya dibandingkan dengan gelarnya. 

SERATUS SKS TIAP SEMESTER SELAMA 13 TAHUN PRIA INI RAIH 18 GELAR AKADEMIS DAN PROFESI 

Hitung sebentar gelar di belakang nama Anda? Satu, dua, atau tiga? Buat Welin Kusuma, gelarnya tidak cukup jika dihitung dengan sepuluh jari tangan. Pasalnya, dia punya 18 gelar akademis dan profesi. Dia butuh waktu 13 tahun untuk mengumpulkan gelar-gelar itu di berbagai kampus di Surabaya.

Welin Kusuma, 31, mengeluarkan satu per satu ijazah dari dalam tas ranselnya. Saat ditata di atas meja, tinggi tumpukan ijazah itu hampir sejengkal. Maklum, pria asal Kendari tersebut memiliki 18 gelar akademis dan profesi. Rinciannya, dia menyandang delapan gelar sarjana, tiga gelar magister, dan tujuh gelar profesi.

”Ini salinan sertifikat Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia) yang saya dapatkan April lalu,” tutur Welin yang ditemui di Hotel Mercure, Surabaya, kemarin (12/10). Pada penghargaan itu, tertulis nama Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP. Saking panjangnya gelar yang menyertai, nama tersebut sampai ditulis dalam tiga baris.

Welin telah mengurutkan gelar-gelar tersebut sesuai dengan periode pendidikan yang ditempuhnya mulai 1999– 2012. Setelah lulus dari SMAN 1 Kendari, dia langsung melanjutkan ke jurusan teknik industri di Ubaya pada 1999. Lima tahun kemudian, dia mendapatkan gelar sarjana teknik (ST) pada 2004.

Saat semester lima di jurusan teknik industri atau pada 2001, Welin mengambil jurusan ekonomi manajemen di STIE Urip Sumoharjo. Pada 2002 dia mengikuti perkuliahan di jurusan ilmu hukum Unair dan jurusan administrasi negara di Universitas Terbuka (UT). Seolah haus dengan dunia pendidikan, pada tahun yang sama Welin mengambil jurusan teknik informatika di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS).

”Pada 2003 saya mengambil jurusan sastra Inggris di UK Petra,” tutur pria kelahiran Makassar itu. Dia juga menempuh pendidikan S-1 di Universitas Terbuka pada jurusan administrasi publik dan statistik.

Pendidikan magister teknik industri ditempuhnya di ITS pada 2004. Welin kemudian meraih gelar magister sains manajemen (MSM) dan magister kenotariatan (MKn) di Universitas Airlangga (Unair). Pria 31 tahun tersebut sengaja mengambil program magister di perguruan tinggi negeri untuk mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu.

Pendidikan profesi yang pernah dia dapatkan adalah registered financial planner Indonesia (RFP-I), certified professional in brand development (CPBD), certified professional in product management (CPPM), certified financial planner (CFP), affiliate wealth manager (AffWM), bersertifikat konsultan pajak (BKP), qualified wealth planner (QWP), dan certified professional human resource (CPHR). ”Gelar profesi itu berkaitan dengan manajemen, keuangan, dan perpajakan,” urainya.

Selama menjalani pendidikan tersebut hampir tiap tahun, dia menempuh sampai seratus SKS tiap pekan. Bahkan, dia pernah menempuh 111 SKS dalam satu semester genap pada periode Februari–Agustus 2003. Saat itu Welin menempuh kuliah di lima jurusan S-1 sekaligus. Yakni, teknik industri Ubaya (9 mata kuliah/MK-24 SKS), ekonomi manajemen STIE Urip Sumoharjo (4 MK-11 SKS), administrasi negara UT (10 MK-28 SKS), teknik informatika STTS (9 MK-25 SKS), dan hukum Unair (7 MK-23 SKS).

Welin memperoleh rekor Muri yang kedua atas 111 SKS yang ditempuhnya. Penghargaan tersebut dia dapatkan pada Agustus lalu. Dia menuturkan, setiap hari dirinya mengikuti kuliah mulai pukul 07.00 dan baru selesai pada pukul 22.00. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu dia juga mengambil kuliah. Misalnya, jurusan ilmu hukum di Unair yang dia tempuh di kelas ekstensi.

Padatnya jadwal kuliah itu membuat dia pontang-panting dari satu kampus ke kampus lain. Bahkan, dia harus pintar-pintar menyesuaikan jadwal perkuliahan pada satu jurusan agar tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah di jurusan lain. ”Saya sediakan buku khusus untuk mencatat jadwal kuliah agar lebih cermat,” tutur pria berkacamata tersebut.

Namun, sepandai-pandainya mengatur jadwal, anak kedua di antara tiga bersaudara itu menemui jadwal yang benar-benar mepet. Saat itu, pada 2003, dia mengambil kuliah di jurusan sastra Inggris UK Petra dan teknik komputer STTS. Di UK Petra ada jam kuliah mulai pukul 13.30–15.30. Pada hari yang sama di STTS dia harus mengikuti kuliah pada pukul 15.00–18.00.

Dengan terpaksa Welin harus izin untuk keluar kelas dari perkuliahan UK Petra pada pukul 15.00. Dia pun memacu kendaraannya dari Jalan Siwalankerto untuk segera mengikuti kuliah di STTS, Jalan Ngagel Jaya Tengah. Dia baru bisa masuk ke dalam kelas itu pukul 15.35. Karena batas toleransi keterlambatan hanya 30 menit, dia tidak diperkenankan masuk ruang kuliah. ”Selama satu semester itu saya terlambat empat kali. Untung, masih batas toleransi,” tuturnya.

Lantaran kuliah di beberapa tempat yang berbeda, Welin beberapa kali bertemu dengan dosen yang sama. Dosen tersebut memang mengajar di dua kampus berbeda. ”Dosen itu jadi ingat terus sama saya,” ceritanya lantas tertawa.

Anak pasangan Onny Kusuma-Sisilia Chandra tersebut telah menuntaskan semua pendidikan yang dia tempuh. Terakhir, dia baru saja menyelesaikan kuliah di jurusan teknik informatika STTS pada 2012. Itu pendidikan paling lama yang dia tempuh, yakni sepuluh tahun. Dia menuturkan, cukup sulit lulus dari STTS karena harus bisa membuat aplikasi yang bagus dan teruji. ”Saya memang tidak mau main-main dengan tugas akhir saya. Harus bagus,” tegasnya.

Dia pernah mendapatkan surat peringatan akan dikeluarkan dari STTS karena tak segera menyelesaikan studi. Surat yang sama pada awal 2011 itu juga dia terima saat menempuh pendidikan magister sains manajemen di Unair. Namun, akhirnya Welin berhasil menyelesaikan studi di magister sains manajemen pada September 2011. Di STTS dia telah yudisium pada Februari lalu. ”Waktu dapat surat peringatan DO (drop out, Red) itu, saya sempat down. Pusing,” ucapnya.

Welin mengungkapkan, minatnya untuk menempuh aneka pendidikan tersebut didorong keinginan untuk menjadi konsultan. Cita-cita itu telah muncul sejak kecil. ”Konsultan apa? Hmmm, konsultan yang terintegrasi,” tuturnya.

Dalam bayangannya, seorang konsultan terintegrasi bisa memberikan pandangan dari banyak perspektif. Mulai hukum, ekonomi, hingga keuangan. Saat ini dia menjadi konsultan pajak lantaran punya gelar BKP.

Namun, pekerjaan resmi yang dia tekuni sekarang adalah bidang sistem informasi pada sebuah perusahaan di kawasan Rungkut Industri. Welin mengaku pernah pula bekerja di bidang properti dan perbankan. ”Dari bekerja itu pula biaya pendidikan saya tanggung sendiri,” ucapnya. Dia membiayai sendiri sebagian besar pendidikan yang dia tempuh sejak 2004.

Setelah 13 tahun menempuh pendidikan dan mendapatkan 18 gelar itu, Welin berencana menempuh pendidikan lagi. Dia ingin mengambil program doktoral. Namun, sama dengan tahapan pendidikan di tingkat sarjana dan magister, Welin tak mau main-main dengan kampus yang dipilih. ”Mau cari yang negeri atau yang bagus. Tetapi, saya masih menyesuaikan jadwal kerja,” katanya.

Sebenarnya, dia baru saja memperoleh gelar profesi CPHR (certified professional human resource). Jadi, bisa dibilang gelar Welin kini menjadi 19 buah. ”Saya ingin berbagi dengan orang lain. Mungkin semacam memberikan motivasi,” terangnya.

Kamis, 13 Desember 2012

Cacing, Kodok dan Siput Ini Bisa Dimakan


Membayangkan bentuk lintah atau cacing, rasanya sangat menjijikkan. Lantas apakah Anda mau memakannya? Tetapi jangan khawatir, lintah maupun cacing tersebut bukan hewan sebenarnya, melainkan cokelat yang diproduksi oleh toko roti Cake for Breakfast.

Seperti yang dilansir dari Huffington Post, toko roti yang terletak di Westerham, Inggris, tersebut bukan cuma menciptakan cokelat bentuk lintah dan cacing saja, tetapi juga siput, kadal air, dan hewan menjijikkan lainnya.

Sebelumnya, seniman Annabel de Vetten juga memperkenalkan cokelat bentuk kepala bayi yang benar-benar mirip seperti aslinya.

Penasara hewan menjijikkan apa saja yang terbuat dari cokelat? Simak gambar-gambarnya berikut ini.





Selasa, 11 Desember 2012

Kisah Inspirasi Seorang Malaikat Kecil Bernama Yu Yuan

Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah: 

Saya pernah datang dan saya sangat penurut . . .

Anak ini rela melepasakan pengobatannya, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. 


Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. 

Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. 

Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.

Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "Saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan". Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yuan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada ASI dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. 

Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papanya mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. 

Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.

Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. 

Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.

Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. 

Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. 

Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Di pahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah.

Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. 

Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.


Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar $300.000. 

Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit.

Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu-satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.

Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata yang belum sempat terlontar, "Papa saya ingin mati!" 

Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati?" 

"Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini."

Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. 

Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. 

Yu Yuan berkata kepada papanya, "Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah foto ini." 

Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. 



Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudian memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum.

Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.

Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yang berumur 8 tahun mengatur pemakamakannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. 

Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese di dunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. 

Ada seorang teman di email bahkan menulis: "Yu Yuan anakku yang tercinta, saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta."

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. 

Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring diranjang untuk diinfus.

Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. 

Pada saat pertamakali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. 

Yu Yuan yang dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik." 

Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut.

Pernah mengalami pendarahan di pencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orangpun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.

Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.

Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan, "Bibi kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya?" Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. 

Wartawan tersebut menjawab, "Karena mereka semua adalah orang yang baik hati." Yu Yuan kemudian berkata, "Bibi saya juga mau menjadi orang yang baik hati." Wartawan itupun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik." 

Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Bibi ini adalah surat wasiat saya."

Fu yuan kaget sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan di atas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, Bibi Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal Bibi Fu Yuan.

Dalam surat itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat Bibi wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. 

"Tolong . . . "

Dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang-orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. 

"Sampai jumpa bibi, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga kepada pemimpin palang merah.



"Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh." Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.

"Saya pernah datang, saya sangat patuh," demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. 

Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan dipencernaan Yu Yuan semakin parah. 

Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis.

Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air, sungguh telah pergi kedunia lain.

Di kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumupuk "setinggi gunung". 

Ada seorang pemuda berkata dengan pelan, "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah . . ."

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. 

Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Di atas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh (30 nov 1996 - 22 agus 2005)". 

Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. "Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu." 

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. 

Tujuh anak kecil yang menderita ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. 

"Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami di atas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata, Aku pernah datang dan aku sangat patuh."

Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari masyarakat Dunia. 

Walaupun hidup serba kekurangan, dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan.

Persahabatan Antara Seorang Nelayan Dengan Hiu Putih

Majalah Perancis "Le Magazine des Voyages de peche" di edisi ke 56, membawa cerita yang mengagumkan: "An Astonishing Love Story". Arnold Pointer, seorang nelayan Professional dari Australia Selatan menyelamatkan nyawa seekor Hiu Putih Besar Betina yang tertangkap di jaringnya.


Sekarang nelayan itu mempunyai masalah. Ia Berkata, "Ini sudah berlangsung selama 2 tahun dan ia tidak pernah meninggalkan aku sendiri. Ia selalu mengikutiku kemana pun aku pergi dan kedatangannya selalu membuat semua ikan pergi. Aku tidak tahu harus berbuat apa." 


Sulit untuk pergi dari hiu yang panjangnya hampir 5,1 meter, karena Hiu Putih dilindungi oleh konservasi kehidupan liar, tapi kasih sayang adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri lagi antara Arnold dan "Cindy". 


Arnold berkata, "Saat aku memberhentikan perahuku ia datang kepadaku, dia memutar punggungnya dan membiarkan aku mengelus perut dan lehernya. Ia mendengkur, memutar matanya dan menggerakkan siripnya keatas dan kebawah memukul air dengan senang nya... " Mengagumkan!