Tampilkan postingan dengan label Info unik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info unik. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Februari 2013

4 Kota di Indonesia yang Asik untuk dinikmati Bersepeda


SOLO CITY WALK YANG RINDANG

Meskipun Indonesia beriklim tropis, beberapa kotanya berhawa sejuk. Berkeliling dengan sepeda menjadi salah satu cara yang asyik untuk menikmati beberapa kota di Indonesia, seperti 4 kota berikut ini.

Ada banyak cara untuk menikmati kota di Indonesia, bisa dengan berkendaraan pribadi, menaiki delman atau pun bersepeda. Disusun detikTravel, Senin (16/4/2012), berikut adalah 4 kota yang asyik dinikmati dengan bersepeda:

1. Magelang

Kota pertama yang seru untuk dinikmati dengan bersepeda adalah Magelang di Jawa Tengah. Udaranya yang sejuk menjadi pertimbangan utama mengapa bersepeda asyik dilakukan di tempat ini.

Ada banyak tempat yang bisa Anda kunjungi dengan sepeda saat berada di Magelang, salah satunya adalah alun-alun. Letaknya strategis di tengah kota memudahkan Anda untuk datang ke tempat ini. Dari alun-alun, wisatawan bisa melanjutkan sepeda ria menuju Pecinan. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan pusat perdagangan di Kota Magelang. Alun-alun ini juga dikelilingi oleh pusat perbelanjaan di sisi timur dan utara. Bila mengayuh sepeda sedikit ke arah barat, Anda bisa menemukan masjid terbesar di Magelang.





ALUN-ALUN MAGELANG


2. Solo

Nah, ini dia tempat kedua yang asyik untuk dikunjungi dengan bersepeda, Solo atau Surakarta di Jawa Tengah. Ada banyak tempat menarik di Solo yang bisa Anda sambangi menggunakan sepeda. Salah satunya adalah Solo City Walk yang sekarang menjadi tempat favorit di Jl Slamet Riyadi, Solo.

Solo City Walk adalah sebuah jalan umum sepanjang 7 km yang bisa dilalui para pejalan kaki dan juga pesepeda. Jika Anda bersepeda di kawasan ini, pepohonan rindang siap menemani kemana saja Anda mengayuhkan sepeda. Lebih asyiknya lagi, beberapa pedagang makanan dan minuman khas Jawa bisa Anda temui di sini, seperti sego kucing dan tahu goreng. Tidak hanya itu, sambil mengayuh sepeda, Anda bisa mengunjungi kampung batik, Ngarsopuro Mangkunegaran, museum batik dan tentunya toko batik. Asyik kan?

3. Yogyakarta

Yogyakarta, hampir semua setuju cara paling asyik untuk menikmati Kota Gudeg ini adalah dengan bersepeda. Lingkungannya yang kental dengan kebudayaan Jawa, masyarakatnya yang ramah dan jajanan pasarnya yang asyik memang mengundang siapa saja untuk datang ke kota ini. Di sana, mayoritas penduduknya memang bersepeda, bahkan salah satu alat transportasi andalannya adalah becak.

Jadi, saat berlibur ke tempat ini cobalah untuk menikmatinya dengan bersepeda. Waktu paling asyik untuk bersepeda di Yogya adalah subuh dan malam hari. Pada saat itu, udara di Yogya masih sejuk dan belum terlalu panas. Anda pun bisa bersepeda dengan santainya. Di pagi hari, bersepeda ke depan Pasar Beringharjo tak boleh dilewatkan. Di sana ada banyak jajanan pasar dan sarapan pagi khas Yogya. Pada malam hari, Anda bisa berkeliling Yogya dengan sepeda di sekitar alun-alun atau untuk menjangkau tempat lain di Yogya.





KERATON YOGYAKARTA (FITRAYA RAMADHANNY/DETIKTRAVEL)



4. Bukittinggi

Kota di Sumatera Barat ini berada di atas bukit yang cukup tinggi. Tak heran bila udara di kota ini cukup sejuk dan cenderung dingin pada malam hari. Ada banyak cara asyik untuk menikmati Bukittinggi, salah satu yang boleh dicoba adalah dengan bersepeda. Anda bisa memulai perjalanan dari pelataran Jam Gadang. Dari pelataran, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan yang berada di samping kanan kiri pelataran.

Selain udara sejuk Bukittinggi, yang membuat menarik tempat ini adalah pemandangan bukit barisan yang menemani sepanjang jalan. Selain itu, jejeran toko yang ada di kanan kiri jalan menambah daya tariknya tersendiri. Lelah bersepeda, beristirahatlah sebentar sambil menikmati lezatnya sate padang dan segarnya es tebak, es campur khas Sumbar.





JAM GADANG

sumber : 
http://www.klikunic.com/2012/04/4-kota-di-indonesia-yang-asyik.html

Selasa, 15 Januari 2013

Ritual Mencongkel Mata "Khwaja Chishti Moinuddina" Yang Mengerikan Di India


Satu lagi festiva ritual unik yang di lakukan di India, ritual tersebut bernama Khwaja Chishti Moinuddina. Namanya festival tentunya di hadiri oleh banyaka orang, yang unik dari ritual ini adalah para peserta menusuk matanya pada bagian atas dengan benda runcing atau benda tajam hingga matanya melotot seperti hendak keluar.

Saya tidak mengetahui tujuan dari ritual ini apa? Pastinya festival ini di hadiri banyak peserta dan melakukan hal yang sama.









Selasa, 08 Januari 2013

Ikan Ini Bisa Memanjat Dengan Mulut

Biasanya memanjat hanya bisa dilakukan mahluk yang mempunyai kaki, bahkan tangan. Ternyata ada ikan yang bisa memanjat menggunakan mulutnya. 

Ikan ini bernama Gobi Nopoli Rock Climbing atau Sicyopterus stimpsoni. Para peneliti baru-baru ini mengumumkan hasil temuannya di Hawaii, Amerika Serikat. Ikan kecil ini diketahui mampu memanjat air terjun setinggi 100 meter dengan hanya menggunakan mulutnya.

Beginilah bentuk si ikan Gobi Nopoli Rock Climbing

Bagaimana caranya? Yakni dengan menghisapkan mulutnya ke permukaan batuan dan memindahkan badannya secara perlahan-lahan.

Menurut Richard Blob, Peneliti Evolusi Biomechanist dari Clemson University di South Carolina, ikan yang dapat tumbuh sepanjang 18 cm ini menggunakan kekuatan rahang untuk menempelkan mulutnya ke permukaan batu untuk mengikis makanan.

"Selain untuk makan, mulutnya digunakan juga untuk mendaki. Ini adalah salah satu bentuk evolusi perilaku dari seekor hewan saat mencari makanan," kata Blob.

Untuk membuktikan apakah ikan ini benar mendaki, para peneliti menangkap ikan Gobi Nopoli Rock Climbing dan menaruhnya di dalam akuarium. Mereka pun merekam kekuatan rahang ikan Gobi saat menempelkan mulutnya di sisi akurium dan memanjatnya untuk meraih makanan.

"Perilaku ini belum jelas tujuannya, apakah kegiatan makannya disesuaikan untuk mendaki, atau sebaliknya," tambah Blob lagi.

Saat ini para peneliti sedang mengumpulkan spesies ikan Gobi lain yang berasal dari Karibia untuk mengetahui urutan dari evolusi perilaku ekstrim ikan ini. Hasil dari penelitian ini telah dipublikasikan pada Jurnal Online Plus One pada tanggal 4 Januari lalu.

Omong-omong soal ikan yang bisa menghisap dan menempelkan mulutnya, kok terdengar seperti ikan sapu-sapu, ya? :-)

Minggu, 06 Januari 2013

4 Klub Sepakbola Asing Milik Pengusaha Indonesia

1. DC UNITED

Berdiri : 1996
Alamat : 2400 East Capitol Street, SE United States
Telepon : (202) 587-5000
Laman Resmi : dcunited.mlsnet.com
Nicknames : Red & Black, the Eagles
Stadium : RFK Memorial Stadium, Washington, DC


11 Juli 2012, klub yang bermarkas di Washington itu memperkenalkan investor baru salah satu diantaranya Erick Thohir, pengusaha asal Indonesia. Sebelumnya, Erick Thohir juga sudah mengelola tim basket Satria Muda, Indonesia Warriors, dan membeli sebagian saham klub NBA Philadelphia 76ers.
Erick Thohir membeli saham klub Liga Sepakbola Amerika Serikat (MLS), DC United bukan tanpa alasan kuat. Saat membeli klub NBA, Philadelphia 76ers, Erick berpegang kepada faktor sejarah. Faktor itu pula ditambah faktor kesuksesan menjadi acuannya saat membeli saham DC United.

United meraih MLS Cup pada 1996, 1997, 1999 dan 2004. Pengoleksi gelar terbanyak MLS berikutnya yakni klub David Beckham, Los Angeles Galaxy sebanyak tiga kali (2002, 2005 dan 2011).

Erick kini menjadi figur penting DC United setelah menguasai saham klub yang bermarkas di RFK Stadium itu. Ia berharap bisa memajukan sisi bisnis klub berjuluk Hitam Merah ini sekaligus memberikan sumbangsih kepada sepakbola Indonesia.

"Sebenarnya yang lebih utama, saya harap dari pembelian DC United ini bisa membuat Indonesia bangga. Peluang untuk membawa pemain Indonesia ke klub ini sangat besar. Pemilik lain juga sudah sepakat soal ini.", ucap Thohir.

2. Brisbane Roar

Brisbane Roar Football Club (Sebelumnya Queensland Roar Football Club) merupakan klub dari Brisbane, Queensland, Australia yang bersaing dalam kompetisi A-League Hyundai nasional. Klub yang bermarkas di Suncorp Stadium ini 100% sahamnya telah dimiliki oleh Bakrie Group yang kemudian menunjuk Dali Tahir sebagai Chairman klub tersebut.

"Ini adalah langkah signifikan untuk Hyundai A-League dengan Brisbane Roar menjadi tim profesional Australia pertama yang memiliki pemilik dari Asia," ucap Ketua Hyundai A-League, Lyall Gorman.
"Kami bisa melihat berbagai kesempatan menarik di masa depan untuk Roar dan sepakbola Australia di bawah kerjasama dengan Grup Bakrie ini, yang mana punya banyak investasi sepakbola di Asia, Eropa, Amerika Selatan, dan kini Australia."


"Yang paling penting, Grup Bakrie dipenuhi orang-orang yang sangat mencintai sepakbola. Mereka akan memberikan masukan ide serta pemahaman baru terhadap kompetisi nasional kami," tukas Gorman.
Info lebih lengkap mengenai klub ini -> Brisbane Roar

3. CS Vise

CS Vise saat ini berlaga di kompetisi level kedua di Liga Belgia. Mereka dijuluki Les Oies (angsa), setelah nama julukan kota Visé. Klub yang berdiri sejak tahun 1924 ini dikuasai Bakrie Grup sejak bulan April 2011 dan bertahan hingga saat ini. Mereka menunjuk putra sulung Nirwan Dermawan Bakrie yang punya nama lengkap Andika Nuraga Bakrie atau yang lebih dikenal sebagai Aga Bakrie sebagai presiden klub tersebut.


Sejak menguasai klub yang bernama lengkap Royal Cercle Sportif Visetois ini, Bakrie Grup memang menargetkan untuk menjadikan CS Vise beraroma Indonesia dengan cara merekrut para putra terbaik bangsa di bidang sepak bola. Dari 29 pemain yang di daftarkan oleh CS Vise untuk mengikuti kompetisi Liga Belgia, lima orang di antaranya berasal dari negeri kepulauan ini, Indonesia. CS Vise bermarkas di Stade de la cité de l'oie, Kota Visé di provinsi Liège Belgia dan salah satu tribun di stadion itu bernama Roosniah Bakrie.

4. Deportivo Indonesia
Deportivo Indonesia atau yang sebelumnya bernama Sociedad Anónima Deportiva (SAD) Indonesia merupakan salah satu wadah bagi para talenta muda dalam menempa diri menjadi pemain profesional.


Deportivo Indonesia dibentuk pada Agustus 2007 lalu. Beberapa jebolan SAD mulai meniti karir di klub-klub yang berada di luar negeri. Seperti Chile, Belgia dan tentunya Uruguay.

Awalnya, program pembinaan usia muda ini berada di bawah PSSI. Namun seiring perjalanan waktu, Deportivo Indonesia kini dikelola oleh perusahaan Pelita Jaya Cronus milik keluarga Bakrie.

Menurut Project Manager SAD Indonesia, Demis A Djamaoeddin, pemain yang terpilih untuk mengikuti program ini merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh pelatih kepala asal Uruguay, Cesar Payovich. Dia dibantu oleh dua asistennya, Wilson Espina, dan Jorge Anania.

Asisten manajer Sociedad Anónima Deportiva (SAD) Indonesia-Uruguay Yeyen Tumena mengatakan, setiap tahunnya 40 anak berbakat di Indonesia rutin berkesempatan untuk dikirim mengikuti SAD Indonesia-Uruguay.
SAD Indonesia terbagi dalam dua tim, yakni U-17 di Liga Uruguay Quinta Division dan U-19 di Quarta Division.

Meski ditempa menjadi pemain profesional, para pemain tidak lantas meninggalkan pendidikan formalnya. Sebaliknya, manajamen SAD telah bekerjasama dengan sekolah atlet Ragunan. Masuknya tiga kali seminggu. Anak-anak SMP dan SMA setiap tahun dikirimi guru untuk ujian. Kenaikan kelas dan rapot para pemain serta ijazah kelulusan, semuanya dari Ragunan. Selain itu, selama di Uruguay, para pemain juga mendapat kesempatan untuk kursus bahasa dan komputer.


10 Film Indonesia yang Pernah Masuk Seleksi Ajang Oscar


Setiap tahunnya, Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) memilih satu film produksi sineas Indonesia untuk menjadi wakil negara dalam ajang prestisius, Academy Awards.

Sejak tahun 1984, setiap tahunnya PPFI mengirimkan sebuah film untuk berkompetisi dengan puluhan film dari negara-negara lain dalam kategori Best Foreign Languange Film. Memang hanya 5 yang nantinya diumumkan di pesta puncak ajang Oscar dan sayangnya wakil Indonesia belum pernah masuk ke 5 besar setiap tahunnya.

Tahun ini, Indonesia mengirimkan SANG PENARI untuk ikut dalam seleksi. Film, garapan Ifa Isfansyah ini sebelumnya menang sebagai Film Terbaik FFI 2011. Adaptasi novel RONGGENG DUKUH PARUK karya Ahmad Tohari ini kini menjadi harapan perfilman Indonesia untuk lebih dikenal dunia lewat ajang sebesar Oscar.

Menang atau tidak itu persoalan nanti, yang pasti Indonesia patut bangga karena film-filmnya diakui juri Oscar sebagai kontestan yang patut diperhitungkan.

Yuk intip film apa saja yang pernah menjadi wakil Indonesia!

1. Sang Penari (Tiny Dancer)
Novel RONGGENG DUKUH PARUK karya Ahmad Tohari diadaptasi dengan baik oleh Ifa Isfansyah. Garapannya ini menghasilkan Piala Citra FFI 2011 sebagai Film Terbaik.

SANG PENARI bercerita tentang cerita cinta antara Rasus (Oka Antara) dan Srintil (Prisia Nasution) dengan setting desa miskin di era 1960-an. Keduanya saling mencinta.

Akan tetapi, Srintil yang dipercaya sebagai titisan ronggeng harus mengabdikan diri kepada seluruh warga desa. Rasus merasa cintanya dirampas, ia pun memutuskan pergi dari desa untuk menjadi tentara.

Rasus yang terus memendam cintanya memutuskan untuk kembali ke desa demi menemui Srintil. Keputusannya ini menuntunnya ke sebuah persimpangan, antara membela negara dan merebut cintanya kembali.

2. Dibawah Lindungan Kabah (Under The Protection Of Kabah)
Hanny R Saputra mengangkat kisah novel karya Buya Hamka menjadi drama cinta yang megah dan mendayu. DI BAWAH LINDUNGAN KABAH dipilih mewakili Indonesia pada ajang Oscar 2012.

Film yang dibintangi oleh Herjunot Ali dan Laudya Chintya Bella ini mengambil setting daerah Minangkabau, Sumatera Barat, di era 1920an. Hamid (Junot) dan Zainab (Bella) tak bisa mempersatukan cinta mereka karena perbedaan kelas sosial (ekonomi) mereka. Hal tersebut tak membuat keduanya patah semangat untuk merajut cinta dan berbagi impian.

Keduanya harus berjuang terus membuktikan bahwa setiap orang berhak mencintai dan dicintai. Cinta keduanya pun diuji dengan berat saat Hamid diusir dari kampung atas tuduhan melanggar norma susila, sedang Zainab akan dijodohkan oleh orang tuanya.

3. Alangkah Lucunya Negeri Ini (How Funny This Country Is)


Muluk (Reza Rahadian) adalah sarjana lulusan S1 yang kesulitan mendapat pekerjaan meski sudah melamar ke sana ke mari. Pencariannya yang panjang akhirnya berakhir pada sebuah kelompok pencuri yang sebagian besar terdiri dari anak-anak. Demi memperoleh status "pekerja", Muluk menawarkan diri menjadi manajer hasil curian di kelompok tersebut.

Film garapan Deddy Mizwar ini menawarkan banyak sekali kritik sosial kepada masyarakat tenang persoalan sosial, agama, norma, sampai budi pekerti. Tokoh Muluk dalam cerita ini dibenturkan pada dilema antara mengentaskan pencuri-pencuri kecil tersebut atau tidak melakukan apa-apa karena ia tahu hal tersebut pasti ditentang oleh lingkungan sosial.

Alangkah Lucunya Negeri Ini menjadi wakil Indonesia untuk Oscar tahun 2011, namun tidak berhasil sampai 5 besar.

4. Jamila dan Sang Presiden (Jamila And The President)
Duet Atiqah Hasiholan dan Christine Hakim diarahkan oleh Ratna Sarumpaet untuk bermain apik dalam film drama politik berat berbalut kisah pembunuhan.

Jamila (Atiqah Hasiholan) adalah seorang pekerja seks komersial yang dipenjara karena telah membunuh seorang menteri. Selama di penjara, sipir Ria (Christine Hakim) mencari tahu tentang latar belakang Jamila dan apa yang menjadi sebab ia menjadi pembunuh.

Film ini dengan gayanya yang kelam memaparkan tentang perdagangan manusia yang marak terjadi di negara berkembang, khususnya Indonesia.

Jamila dan Sang Presiden diikutkan seleksi pada Oscar 2010 dan tak berhasil lolos ke peringkat 5 besar.

5. Denias Senandung Diatas Awan (Denias Singing In The Cloud)
Sutradara John de Rantau mengajak kita ke tanah Papua dan mengenalkan pemandangannya yang indah lewat Denias. Seluruh lanskap indah tanah Papua direkam dan dimasukkan ke dalam film.

Akan tetapi bukan itu yang membuat film ini kuat. Kisah Denias (Albert Fakdawer), seorang anak yang hidup di desa terpencil Papua, dalam memperjuangkan hak pendidikan lah yang patut diacungi jempol.

Denias bersaing dengan THE PHOTOGRAPH dan juga OPERA JAWA untuk ajang seleksi tahun 2008. Film ini akhirnya terpilih meski pada akhirnya tak bisa masuk 5 besar.

6. Berbagi Suami (Love For Shared)
Berbagi Suami menceritakan 3 kisah para wanita dari berbagai kelas sosial, agama, dan etnis. Meski berbeda latar belakang, ketiganya sama-sama menyoal tentang isu poligami.

Ketiga kisah di dalam film antara lain:

Kisah Salma (Kalangan atas, etnis Betawi)
Kisah Siti (Kalangan bawah, etnis Jawa )
Kisang Ming (Etnis Cina)
Didukung oleh ensemble cast yang mumpuni, ketiga kisah yang ternyata berkaitan satu sama lain ini menjadi sebuah suguhan drama bermutu yang berisi kritik sosial.

Berbagi Suami diikutsertakan dalam ajang Oscar 2007 namun tak berhasil mencapai 5 besar.

7. GIE
Dari CATATAN SEORANG DEMONSTRAN, Riri Riza menghasilkan karya yang megah serta kolosal. Dalam penggarapannya, Riri melibatkan banyak orang baik sebagai pemeran utama dan pendukung, mau pun para figuran.

GIE bercerita tentang sosok Soe Hoe Gie (Nicholas Saputra), mahasiswa Universitas Indonesia yang kritis sebagai aktivis dan juga seorang pecinta lingkungan. Film ini merupakan biopik kehidupan sang aktivis dengan sedikit dramatisasi.

Soe Hoe Gie semasa hidupnya terus memperjuangkan keadilan di Indonesia. Salah satu tujuannya menggerakan mahasiswa untuk menggulingkan rezim Soekarno meski sejatinya ia menghormati Soekarno sebagai founding father Indonesia. GIE menyorot tentang usahanya tersebut serta kehidupannya selepas rezim Soekarno runtuh.

GIE berhasil menjadi Film Terbaik FFI 2005. Keikutsertaannya dalam ajang Oscar 2005 tak sampai 5 besar kandidat Best Foreign Language Film.

8. Biola Tak Berdawai (Stringless Volin)
Biola Tak Berdawai bercerita tentang kehidupan Renjani (Ria Irawan), seorang balerina yang sedang memulihkan diri akibat pernah diperkosa. Dalam pemulihan dirinya tersebut, Renjani memutuskan untuk membangun sebuah panti asuhan.

Niat mulianya tersebut mempertemukannya dengan orang-orang baru dalam kehidupannya, seperti Dr. Wid (Jajang C Noer), seorang dokter yang adalah anak dari seorang pelacur dan juga Dewa (Dicky Lebrianto) seorang anak cacat yang mengalami distorsi fungsi otak.

Rasa sayang Renjani kepada Dewa membuatnya bertekad untuk terus merawat "anaknya" tersebut. Sampai suatu saat ia tahu bahwa Dewa bisa sembuh dengan terapi musik. Ia pun bertemu dengan Bhisma (Nicholas Saputra) seorang pemain biola yang membantunya untuk menyembuhkan Dewa.

Film drama yang punya ending mengejutkan ini disutradarai oleh Sekar Ayu Asmara.

9. Ca Bau Kan (The Courtesan)

Ca Bau Kan adalah film drama yang diangkat dari novel karya Remy Sylado. Setting ceritanya mencakup zaman kolonial Belanda di era 1930-an, pendudukan Jepang pada 1940-an, sampai pasca-kemerdekaan tahun 1960.

Ca Bau Kan dalam bahasa Hokkian punya arti "perempuan". Pada saat zaman kolonial istilah ini diasosiasikan dengan pelacur, gundik, atau perempuan simpanan orang Tionghoa.

Film ini mengangkat kisah kehidupan seorang wanita pribumi bernama Tinung (Lola Amaria), seorang ca-bau-kan yang hidup di daerah Kaljodo, Batavia. Kehidupan Tinung berat dan berliku, namun sejak pertemuannya dengan Tan Pen Liang (Ferry Salim), ia bisa menata hidupnya kembali meski melalui perjuangan panjang.

Film ini disutradarai oleh Nia di Nata, dan dimainkan antara lain oleh Niniek L. Karim, Ferry Salim dan Lola Amaria.

10. Daun Diatas Bantal (Leaf On A Pillow)
Daun Diatas Bantal adalah film garapan salah satu maestro perfilman tanah air, Garin Nugroho. Film yang berkisah tentang kehidupan anak jalanan di kota Yogyakarta ini makin kuat dari segi keaktingan dengan hadirnya Christine Hakim sebagai ibu Asih.

Yang membuat film ini unik selain ceritanya yang solid adalah para pemerannya yang terdiri dari anak-anak jalanan sungguhan. Dengan cerdik Garin mengarahkan mereka memerankan kisah mereka sendiri.

Meski tak lolos nominasi Oscar, Daun Diatas Bantal masuk Un Certain Regard section pada Cannes Film Festival 1998.

Wow !! Baju Ini Harganya 2,5 M

Seorang pengusaha kaya asal India, menggelontorkan uang sebesar 800 ribu Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 2,5 miliar, untuk menciptakan kemeja yang terbuat dari emas.
Baju itu dikerjakan oleh satu tim perajin emas di Pune, Mumbai, India, yang bekerja selama 18 jam, untuk merampungkan pakaian tersebut.



Makkal Osai, pengusaha kaya itu mengatakan, kemejanya tersebut ditaburi enam butir kristal Swarovski sebagai kancing. Selain itu ia juga meminta dibuatkan satu sabuk yang juga terbuat dari bahan emas.

Dikutip dari Asiaone.com, Makkal mengatakan, baju emas itu merupakan investasinya. "Kemeja emas telah menjadi salah satu impian saya," katanya.

Selain itu, ia mengaku juga memiliki 10 kg emas batangan, termasuk 10 rantai emas, enam gelang, cincin, dan 25 jam tangan.

"Orang membeli mobil atau pergi untuk liburan ke luar negeri. Bagi saya, emas adalah yang utama," ucapnya. (asiaone.com)





Work of art: Money-lender Datta, 32, from Pimpri-Chinchwad, says the shirt took a team of 15 goldsmiths two weeks to make working 16 hours a day creating and weaving the gold threads

Kamis, 03 Januari 2013

5 Software Bajakan Favorit Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pembajakan terbesar di dunia. Dengan presentase hingga 85% pada 2008 lalu, mendapuk Tanah Air menempati posisi ke-12 secara global. 

Mau tahu 5 besar software yang paling sering dibajak berdasarkan pengamatan Business Software Alliance (BSA): 


1. Keluarga Microsoft
Sulit rasanya memungkiri ketergantungan pengguna komputer di Indonesia atau bahkan di dunia terhadap software buatan perusahaan milik Bill Gates ini. Sistem operasi Windows dan aplikasi perkantoran Microsoft Office merupakan dua software yang paling sering dibajak.
Diyakini Kepala BSA Indonesia Donny A. Sheyoputra, mulai dari pengguna komputer di perkantoran hingga rumahan telah bergantung kepada dua software Microsoft tersebut. Di luar Windows dan Office, ada pula Microsoft Visio yang dikatakan juga sering ditemui ketika digelar razia. 

2. Adobe
Software-software keluaran Adobe juga dianggap cukup sering menjadi korban bajakan. Produk yang paling sering jadi korban adalah Photoshop. Aplikasi ini juga bak menjadi aplikasi edit gambar/foto wajib bagi para pengguna komputer Tanah Air.

3. Symantec
Untuk jajaran antivirus, Symantec dengan produk Nortonnya menjadi aplikasi yang sering dibajak. Symantec 'bersaing' dengan McAfee untuk menjadi software keamanan yang sering digunakan tanpa izin. 

4. Autodesk
Meski termasuk aplikasi yang segmented alias hanya digunakan oleh kalangan tertentu tak membuat software keluaran Autodesk tak diminati oleh pengguna tak resmi. Donny mengatakan, software Autodesk tak hanya untuk mereka yang bekerja di industri desain seperti arsitektur dan pengembang bangunan. Namun juga bisa dipakai oleh perusahaan biasa untuk merancang tata letak peralatannya. 

5. Corel
Sementara Corel juga menjadi aplikasi edit gambar/foto yang sering ditemui ketika razia digalakkan. Donny juga tak yakin, aplikasi yang ada di komputer-komputer sitaan tersebut digunakan semaksimal mungkin. "Yang penting instal saja," tukasnya kepada detikINET. 
Memang tak ada rincian data lengkap perihal software-software yang paling sering dibajak tersebut. Namun setidaknya, dari pengalaman BSA ini dapat tergambarkan software apa saja yang pling sering digunakan secara ridak resmi di Tanah Air.