Minggu, 19 Juni 2011
Orang Indonesia yang menjadi tentara NAZI
Gunung Anak Krakatau
Mengapa Belanda Menjajah Indonesia Selama 350 Tahun
Sumber : http://jodysmoove.blogspot.com/2009/08/penyebab-indonesia-di-jajah-belanda.html
Senin, 04 Januari 2010
8 Orang Yang Susah Dibunuh Dalam Sejarah
Berikut informasi mengenai para tokoh yang sulit dibasmi alias sukar di musnahkan atau bahasa lainnya dibunuh dengan motif yang berbeda.
1. Adolf Hitler
menderita lebih dari 50 kali percobaan pembunuhan konspirasi termasuk rencana gila menggunakan model bintang porno. |
2. Grigory Rasputin
diracun, ditembak empat kali, dan dipukuli sampai akhirnya ia meninggal karena tenggelam. |
3. Fidel Castro
638 selamat dari upaya pembunuhan dan penghitungan |
4. Hussein dari Yordania
12 kali selamat dari upaya pembunuhan dan pernah diselamatkan oleh medali di seragamnya. |
5. Zog dari Albania
menderita 55 kali untuk percobaan dibunuh dan sekali selamat setelah penembakan potensinya pembunuh. |
6. Yasser Arafat
melarikan diri dari beberapa serangan bom dan kecelakaan pesawat |
7. Alexander II dari Rusia
setelah beberapa kali mencoba, tewas dengan rencana yang termasuk cadangan 3 pembom. |
8. Gabriel GarcĂa Moreno
telah memotong tangannya dengan parang, ditembak 5 kali tapi masih sempat berteriak "Tuhan tidak mati" sumber: kaskus.us |
Minggu, 03 Januari 2010
Makam NAZI Jerman di Indonesia
Kawasan yang berada 900 meter di atas permukaan laut tersebut, berubah menjadi perkebunan teh yang maju. Karl Helfferich yang merupakan kakak tertua Emil dan Theodor juga sekaligus Wakil Perdana Menteri Kekaisaran Jerman di bawah Kaisar Jerman terakhir, menjadikan tempat tersebut untuk mengabadikan kejayaan 'Armada Asia Timur' milik Jerman di bawah Laksamana Graf Spee yang ditenggelamkan armada Britania.
Dengan lambang Salib besi khas Jerman, tempat itu menjadi peristirahatan terakhir para pelaut muda Jerman yang tewas di kedalaman dasar lautan saat melakukan perjalanan ke Indonesia pada perang dunia kedua. Mereka menggunakan kapal selam berteknologi canggih masa itu.
Sementara tahun 1943 Jepang dan Jerman yang bersekutu mendirikan pangkalan laut bersama di Jakarta. Dengan tujuan membongkar blokade armada sekutu agar hasil bumi dari Asia Tenggara dan Timur dapat dikirim ke pelabuhan Eropa, selain menjadi pangkalan logistik kapal selam Jerman sejak tahun 1944. Tercatat kapal selam canggih seperti U168, U196 dan U219 pemah singgah di situ.
Perkebunan miliki Emil dan Helfferich itu juga turut menyumbang bantuan bagi kejayaan tentara Jerman selama berada di wilayah Indonesia. Termasuk mendirikan berbagai fasilitas pendukung bagi anak buah kapal, serta makam untuk para prajurit yang gugur.
Kejatuhan Jerman pada 8 Mei 1945, menjadikan tempat tersebut sebagai tempat penahanan seluruh tentara Jerman yang berada di pulau Jawa. Termasuk tewasnya tiga serdadu Jerman saat dimulai era kekalahan Jepang bulan Agustus 1945.
Foto ini berasal dari Mark Bando, peneliti sejarah Amerika yang khusus meneliti unit-unit pasukan Parasut Amerika. Dalam salah satu penelitiannya tentang Divisi Airborne ke-101, dia bertemu dengan Wilson Boback, salah seorang veteran yang ikut bertempur di Belanda dalam Operasi Market Garden bulan September 1944. Unit Boback berhadapan dengan bagian dari pasukan Landstorm Nederland (simpatisan Jerman di Belanda) dan Boback berhasil membunuh salah satunya. Dia kemudian menggeledah mayat si prajurit, dan menemukan sebuah foto yang jelas-jelas merupakan orang Indonesia (saat itu masih bernama Hindia-Belanda) yang sedang memakai seragam Legion Nederland (kerah wolf’s hook plus perisai dan cufftitle buatan Belanda), bersama dengan helm khas Jerman berkilauan lengkap dengan lambang LN.
sumber: http://haxims.blogspot.com/2010/01/makam-nazi-jerman-di-indonesia.html
Jumat, 01 Januari 2010
Perang Dunia ke III diramalkan terjadi tahun 2010
Vangelia Gushterova, peramal yang disetarakan dgn Nostradamus. Dia asal Bulgaria meninggal 1996. Meramalkan PD III meletus pada Nov 2010
Boleh percaya boleh tidak tapi ramalan ini sunggung mengerikan. Seorang peramal asal Bulgaria, yang disetarakan dengan Nostradamus atau peramal terkenal Valdes, mengatakan, perang dunia ke 3 akan meletus pada November 2010. Diawali dengan perang antara Negara tetangga yang berkembang menjadi besar dan melibatkan banyak Negara, serta terjadi perang nuklir dan senjata kimia. Peran ini akan berlangsung empat tahun, hingga 2014. Akibatnya sungguh mengerikan, perang ini menghancurkan hampir semua kehidupan di belahan bumi Utara, khususnya Eropa yang penduduknya nyaris musnah. Benua eropa diramalkan hanya didiami hanya sedikit orang karena banyak yang musnah karena perang.
Perang Dunia kali ini tidak seperti perang dunia I dan II, kali ini kecanggihan teknologi
persenjataan, nuklir, kimia, dll, ikut berperan menghancurkan semua, bukan hanya pasukan yang terlibat perang tapi juga masyarakat yang tak berdosa. Setelah perang, hampir sebagian besar penduduk dunia akan mengalami penyakit kanker kulit dan penyakit kulit lainnya akibat senjata kimia dan nuklir.
Lebih jauh tentang ramalan itu ikuti ulasan ini. Tidak banyak orang percaya pada ramalan namun kepercayaan itu biasanya baru akan muncul ketika apa yang diramalkan mulai menunjukkan kebenaran atau menjadi kenyataan. Seperti halnya Vanga yang memiliki nama asli Vangelia Gushterova, seorang peramal asal Bulgaria. Pada awal kemunculannya, tak banyak orang percaya prediksinya tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada masa depan. Namun seiring waktu ketika prediksinya itu mulai menjadi kenyataan, orang pun mulai berpaling padanya. Mulai mengingat-ingat apa yg pernah dikatakannya dulu. Banyak ramalan-ramalan Vanga tentang peristiwa-peristiwa besar yang mengguncang dunia, pada akhirnya menjadi kenyataan.
Vanga telah meninggal sejak 1996. Namun ramalan-ramalannya tentang masa depan dunia kini dicermati semua orang. Setelah sejumlah ramalan terdahulu menjadi kenyataan. Sebut saja, prediksinya tentang serangan teroris pada Amerika pada 9 September 2001 atau dikenal dgn 9/11. Ketika itu dia mengatakan Amerika akan ‘jatuh’ oleh serangan burung baja. Dan itu menjadi kenyataan di mana pusat kebanggan Amerika, World Trade Center, ditabrak oleh pesawat yg dibajak teroris. Dia juga pernah meramalkan tentang meletusnya Perang Dunia ke-II, juga tentang perestroika yang menjadikan ‘ wajah’ Rusia berbeda, serta kematian Putri Diana. Atau tenggelamnya kapal selam Kursk di Laut Barents yang berhubungan dengan konflik bersenjata di South Ossetia. Ramalan tentang tenggelamnya kapal selam nuklir kebanggaan Rusia, Kursk, ini diungkapkannya pada 1980. Ia mengatakan,” pada pada agustus antara tahun 1999 atau 2000, Kursk akan diliputi air dan dunia akan menangisinya”. Ternyata terbukti, tahun 2000 kapal selam nuklir itu tenggelam.
PERANG DUNIA KE-III
Kapal selam nuklir kebanggaan Rusia, Kursk, tenggelam tahun 2000 di Laut Barents. Vanga meramal tenggelamnya Kursk pada 1980
Namun yang menggegerkan Vanga meramalkan tentang meletusnya Perang Dunia ke-3 tahun 2010. Berdasarkan terawangnya, Perang Dunia ke-3 itu terjadi karena konflik akibat percobaan pembunuhan terhadap kepala Negara, yakni Ukraina, Estopnia, Lituania dan Polandia yang bagian ke Georgia. Perang Dunia meletus setelah konflik yang terjadi di Hindustan (India).
Awalnya, perang tersebut hanya perang local antar Negara tetangga yang dimulai pada November 2010. Lalu perang itu merembet melibatkan banyak Negara, terjadi perang nuklir dan senjata kimia. Perang Dunia ke III ini akan selesai menjelang Oktober 2014.
Berikut ini cuplikan ramalannya yang mengerikan:
2011: akibat perang, hujan radioaktif akan menghancurkan hampir semua kehidupan di belahan bumi Utara. Kebanyakan orang-orang Eropa akan musnah dan menghadapi ancaman dari Muslim yang akan mempergunakan senjata kimia untuk menghabisi mereka. 2014: Akibat mengerikan diterima penduduk dunia akibat serangan senjata kimia dan nuklir selama perang. Di mana sebagian besar penduduk dunia akan menderita kanker kulit dan penyakit kulit lainnya. 2016: Penduduk Eropa hingga sedikit, nyaris benua itu tidak didiami. 2018: Cina akan tampil sebagai Negara superpower baru, yang memiliki kekuasaan besar di dunia. Yang tadinya eksploiters akan menjadi yang diekploitasi. 2023: Orbit tanah akan berganti 2025: Penduduk eropa masih sangat jarang.
Akhir dari Perang Dunia Ke II 1940
Vanga lahir 1911 dengan nama Vangelia Pandeva Dimitrova, setelah menikah namanya menjadi Vangelia Gushterova. Ia berasal dari Bulgaria dan buta sejak usia 12 tahun. Vanga banyak menghabiskan hidupnya di area Rupite di Kozhuh Mountains, Bulgaria. Ia diduga buta huruf dan tidak menulis apapun ramalannya. Ramalan-ramalannya hanya diucapkan dan orang merekamnya. Kadang ada kesulitan, karena ucapannya kadang bercampur dialeg Bulgaria yang sulit dimengerti.
Ia mengatakan, kemampuannya melihat masa depan karena bantuan makhluk gaib yang mendampinginya dan membisikkan padanya tentang apa yang akan terjadi. Tapi Vanga tidak bisa menjelaskan dari mana makhluk gaib itu berasal. Makluk gaib itulah yang memberinya informasi tentang orang atau apapun yang akan terjadi atau telah terjadi.
Kini ramalan-ramalan Vanga menjadi objek penelitian Institut Bulgaria. Sebanyak 7000 ramalannya kini tengah diteliti. Dari penelitian tersebut, dikatakan bahwa 80 persen dari ramalannya akurat. Sesaat sebelum kematiannya, Vanga , meramalkan, bumi akan dilanda keresahan dan ketidak seimbangan, serta sejumlah makluk luar angka (alien) yang sebenarnya telah bertahun-tahun hidup di bumi.
sumber: http://www.kaskuserz.com/forum/Ramalan-Mama-Lauren-Perang-Dunia-ke-III-tahun-2010
Merk Tua yang Bertahan Sampai Sekarang
Blue Band [1936]
BLUE Band pertama kali diproduksi di Batavia pada 1936. Blue Band juga menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris. ”Sejak pertama kali diluncurkan, Blue Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan kompetitor utama mentega dan margarin impor, seperti Palmboom,” kata Agus Nugraha, Brand Manager Blue Band PT Unilever Indonesia.
Permen Davos [1931]
SOEYATI Soekirman tak pernah luput membawa Davos. Nenek 68 tahun warga Banyumas ini sudah puluhan tahun menggemari permen itu. ”Orang-orang tua memang konsumen loyal kami,” kata Nicodemus Hardi, Managing Director Operasional PT Slamet Langgeng, produsen permen Davos. Permen ini dirintis oleh Siem Kie Djian pada 28 Desember 1931. Lokasi pabriknya tetap sama hingga kini: Jalan Ahmad Yani 67, Kelurahan Kandang Gampang, Purbalingga, Jawa Tengah. Perusahaan dilanjutkan anaknya, Siem Tjong An. Enam tahun berikutnya, bisnis diteruskan lagi ke anak dan menantu Tjong An: Toni Siswanto Hardi dan Corrie Simadibrata. Kini perusahaan tersebut dipimpin oleh Budi Handojo Hardi, generasi ketiga pendiri bisnis ini.
Wajik Week [1939]
SEMULA, pada 1939, Nyonya Ong Kiem Lien hanya memasak kue untuk dijual ke tetangga. Ada wajik, onde-onde, keripik tempe, rempeyek kacang, dan jadah (kue dari ketan dan kelapa parut). Usaha ini dilanjutkan oleh anaknya, Ong Gwek Nio, yang kemudian hanya berkonsentrasi pada wajik.
Siroop Tjap Buah Tjampolay [1936]
RASANJA sedap, baoenja wangi. Itulah yang tertera dalam kemasan sirup Tjap Buah Tjampolay. Minuman legendaris asal Cirebon ini pertama kali dibuat oleh Tan Tjek Tjiu pada 11 Juli 1936. Hingga kini kemasan dan labelnya tak berubah.
Sarang Sari [1934]
Botolnya hijau, mirip botol bir. Tulisan dalam kemasannya tak berubah sejak 75 tahun lalu: Limonadestroop. Sarang Sari, begitulah nama sirup berbotol serupa bir itu, bertahan di tengah gempuran minuman berkarbonat. Cikal bakal sirup ini dimulai dari De Wed Bijlsma, pengusaha asal Groningen, Belanda, yang mendirikan NV Conservenbedrijf de Friesche Boerin pada 1934.
Ting-ting Jahe [1935]
NJOO Tjhay Kwee menunggang sepeda pancal mengitari Pasuruan. Kala itu, tahun 1935, Njoo sedang merintis usaha kembang gula Sin A di Pasuruan, Jawa Timur. Kisah ini dituturkan Dyah Purwaningsih, General Manager PT Sindu Permata, perusahaan yang memproduksi ting-ting jahe. Ayu adalah cucu Njoo alias generasi ketiga pemilik perusahaan ini.
Tahu Yun Yi [1940]
DALAM bahasa Mandarin, yun yi artinya bermanfaat atau beruntung. Perusahaan tahu yang didirikan pada 1940 itu memang beruntung masih eksis hingga kini. Bisnis tahu Yun Yi dirintis oleh Liauw Hon Tjan di Jalan Jenderal Sudirman Belakang 231, Bandung. Pabrik tahu ini tak pernah berpindah hingga sekarang.
Teh Cap Botol [1940]
RIBUAN botol plastik hijau itu bergerak dalam irama teratur di atas jalur roda berjalan. Lalu, plop, plop, plop: letupan mesin memasangkan plastik kemasan ke satu per satu botol yang berisi teh amat panas. Antrean lantas menjalar ke mesin berikut yang memasangkan tutup botol. Dari sini jalur roda bergerak lagi menuju pengemasan akhir. Maka jadilah teh botol merek Joy Tea Green, yang siap dikirim ke jutaan konsumen di seluruh Indonesia serta mancanegara.
B29 [1930]
PASAR Pagi Jakarta, akhir 1930-an. Sekumpulan ibu-ibu yang sedang belanja di Toko Sewu Gunawan meriung bicara soal sabun. Sabun Cap Tangan, produk Unilever—ketika itu satu-satunya sabun cuci yang beredar di pasar—mendadak langka. Jikapun ada, harganya mahal. Para ibu mengeluh: mereka tak bisa mencuci baju, piring, bahkan mandi.
Dji Sam Soe [1913]
RUMAH kuno itu tak lagi berpenghuni. Pagarnya tertutup seng. Ketika didatangi Tempo tiga pekan lalu, tampak empat petugas bergantian menjaga rumah. Di rumah inilah Liem Seeng Tee, pendiri HM Sampoerna, mengawali sejarah pada 1927.
Beralamat di Jalan Ngaglik, Surabaya, rumah ini—selain menjadi tempat tinggal—dulunya berfungsi sebagai gudang tembakau dan pabrik rokok. Selama lima tahun Seeng Tee menguji berbagai campuran rempah dan cengkeh di rumah ini. Dji Sam Soe salah satu produknya. Dari rumah ini pula Dji Sam Soe mulai diproduksi secara masif.
Kopi Warung Tinggi [1878]
Beberapa kali berhenti berproduksi, tetap hidup berkat kepercayaan pelanggan. Dulu resep lisan, kini tersimpan di komputer.
BATAVIA, 1878. Restoran di tepian Moolen Vliet Oost—kini Jalan Hayam Wuruk— Jakarta, itu berbeda dengan bangunan lain di sekitarnya. Tampak lebih bagus, lebih besar, dan tinggi. Masyarakat di tepian Ciliwung lalu menyebutnya Waroeng Tinggi. Adalah Liaw Tek Soen, perantau asal Tiongkok, yang membangun warung itu bersama istrinya.
Kecap Bango [1928]
Kemasan diremajakan, rasa dipertahankan, penetrasi pasar diperkuat. Jurus inovatif memperpanjang umur.
BANGO itu terbang tinggi. Dari jago lokal, dia menjadi bintang di tingkat nasional. Bermula dari pojok kampung di daerah Benteng, Tangerang, pada 1928, kini sang Bango mudah dijumpai di toko kelontong di hampir seluruh penjuru Indonesia. Delapan puluh satu tahun silam, suami-istri Tjoa Pit Boen (Yunus Kartadinata) dan Tjoa Eng Nio mengawali cikal bakal Kecap Bango di rumah mereka di Benteng. Sayang, jejak awal sudah amat samar. Napak tilas Tempo di kawasan Benteng tak menemukan sarang pertama sang Bango.
BERJAM-jam sepatu berbahan kanvas itu mengendap di ember penuh air. Basah kuyup, tapi tetap baik kondisinya. Wilfried Tampubolon, pemilik sepatu itu, cuma bisa memandanginya dengan kecewa. Pupus harapannya untuk mendapat sepatu baru. ”Dua tahun sepatu saya tidak diganti, makanya sepatu itu sengaja saya rendam,” kata Wilfried tertawa mengenang kenakalannya semasa kanak-kanak. Ibunya hanya mau membelikan sepatu baru kalau sepatu lama sudah rusak.
Batik Oey Soe Tjoen (1925)
PEMBUATAN selembar batik Oey Soe Tjoen bak ritual panjang. Awalnya, Muayah, pekerja di situ, menggoreskan lilin pada motif daun. Ia lalu menyerahkan hasil kerjanya kepada sang bos, Widianti Widjaja, yang lalu memeriksanya dengan teliti. Bila dianggap oke, kain akan diambil alih pekerja lain. Ia meneruskan pekerjaan untuk motif lain.
sumber: http://woamu.blogspot.com/2010/01/merk-tua-yang-bertahan-sampai-sekarang.html