Jumat, 22 Maret 2013

Mengapa kita berjalan berputar dalam lingkaran jika tersesat?


Inilah sebuah cara yang pasti untuk memenangkan suatu taruhan. Katakanlah kepada seorang teman anda, bahwa Anda yakin ia tidak akan dapat berjalan di tepi trotoar dengan mata tertutup tanpa jatuh ke tepi. Pasti ia akan kalah bertaruh, karena ia akan segera berjalan berputar dalam lingkaran.

Orang-orang yang pernah tersesat dalam suatu kabut atau suatu badai salju sering berjalan selama berjam-jam dan mengira bahwa mereka menuju ke satu jurusan yang lurus. Selang beberapa lama, mereka kembali lagi pada tempatnya yang semula.

Inilah sebabnya kita tak dapat berjalan dalam suatu garis lurus tanpa melihat. Hal ini dikarenakan tubuh kita itu berbentuk tidak simetris. Artinya, tidak adanya suatu keseimbangan yang sempurna antara sisi kanan dan sisi kiri tubuh kita. Jantung kita misalnya terletak pada sisi kiri tubuh kita, hati kita di sisi kanan. Kerangka manusia pun tidak simetris. Tulang punggung kita tidak lurus secara sempurna. Paha dan kaki kita berbeda di setiap sisi. Kesemuanya ini mengandung arti bahwa susunan otot-otot di badan kita pun tidak simetris atau tidak dalam keseimbangan yang sempurna.

Dengan adanya perbedaan antara otot-otot kita yang ada di sebelah kanan dan sebelah kiri, terpengaruhi pulalah cara kita berjalan, lenggang kita. Jika mata kita tertutup, penguasaan lenggang kita tergantung dari otot-otot serta susunan tubuh kita, dan satu sisi memaksa kita untuk membelok ke suatu arah tertentu. Akhirnya kita berjalan berputar-putar dalam suatu lingkaran.

Sesungguhnya hal ini tidak hanya berlaku untuk otot-otot kita saja, akan tetapi berlaku pula untuk otot-otot lengan. Percobaan-percobaan pernah dilakukan dengan orang-orang yang ditutup matanya dan diharuskan mengendarai mobil dalam suatu lintasan yang lurus. Dalam waktu kurang lebih 20 detik, setiap orang dalam percobaan itu mulai menyimpang dari jalan itu.


Sabtu, 16 Maret 2013

Tips Mengatasi Penglihatan Darurat Pada Saat Tidak Ada Kaca Mata

Ini ada tips dari seorang dokter spesialis mata yang tinggal di Kota Bogor. Bernama Dr. Rudy Soedjono Dorestia, SpM., selain berprofesi sebagai dokter, ia juga seorang seniman.



Penglihatan darurat pada saat tidak ada kaca mata, dapat terjadi :
• Pada saat kaca mata mendadak pecah sehingga tidak dapat digunakan
• Pada saat tiba tiba kaca mata hilang
• Atau lupa membawa, terutama orang yang sudah sepuh (Lupawan)

Sedangkan kita perlu sekali untuk melihat. Apakah untuk penglihatan jauh atau penglihatan dekat.

Misalnya saat kita berada disebuah toko ingin melihat harga yang tertera pada barang yang akan kita beli. Yang mana hurufnya kecil, kita tidak membawa kaca mata. Umur sudah lebih dari empat puluh tahun, sedangkan kalau tidak pakai kaca mata baca tidak mampu untuk melihat obyek yang kecil.

Dalam keadaan darurat ini ada satu cara untuk mengatasi , yaitu dengan menggunakan “ efek pin hole “

Prinsip efek pin hole : Pada kelainan refraksi mata ( kalainan penurunan penglihatan mata yang dapat diperbaiki dengan kaca mata), penglihatan akan bertambah baik bila melalui suatu celah- lubang kecil.

Pada saat keadaan darurat, kita dapat membuat alat Bantu terbuat dari sebuah karton kecil, berukuran 3 X 5 cm, kemudian pada karton tipis atau kertas tersebut. Dibuat satu lubang, dengan cara membuat lubang menggunakan ujung ballpoin. Sehingga kita dapat mengintip melalui celah lubang tersebut. Tentunya huruf yang kecil akan tampak.

Namun ada yang lebih praktis, agar kita tidak usah membuat alat Bantu yang harus kita buat dahulu.

Yaitu menggunakan tangan kanan kita. Obyek yang akan kita lihat pegang dengan tangan kiri. Kemudian tangan kanan kita gunakan sebagai pengganti alat bantu yang telah diuraikan di atas.
Dengan jalan membuat celah kecil antara ibu jari dan telunjuk. Dari celah tersebut akan terlihat obyek yang lebih jelas dan dapat terbaca.

Ini berlaku untuk penglihatan jauh atau dekat. Jadi walaupun kita dalam keadaan darurat tidak menggunakan kaca mata masih dapat tertolong dengan cara ini.

Fenomena alam langka, Selongsong awan

Awan yang berbentuk tabung besar ini bukanlah jalur bekas pesawat jet yang melintas, karena diameter awan ini lebih besar.
Foto yang diambil oleh Daniela Mirner Eberl di Las Olas Beach, Maldonado, uruguay.

Foto ini menjadi 'picture of the day' di website NASA.
Menurut ahli astronomi Robert Nemiroff dan Jerry Bonnell, awan ini terbentuk karena pertemuan antara awan panas dan awan dingin.
dalam awan ini juga terdapat sirkulasi udara pada bangian tengahnya.....
Meskipun ada udara yang berputar di dalamnya, awan ini tidak bisa menghasilkan tornado....

Uruguay
sumber:
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1242855/Tunnel-vision-Amazing-roll-cloud-caught-camera.html

Lukisan luar biasa hanya dengan menggunakan pisau












sumber: http://haxims.blogspot.com/2010/01/amazinglukisan-yang-luar-biasa-hanya.html

Kisah Persaudaraan antara beruang, singa dan harimau

Pelatihan Pasukan Anak-anak di Korea