Sabtu, 18 Juni 2011

Mengapa kita bisa menangis?

Anda mungkin salah satu dari orang-orang yang mudah menangis - tidak di pernikahan, pesta ulang tahun, tempat bermain di sekolah anak anda atau melihat pengumuman pelayanan umum yang menunjukkan gambar beberapa anjing yang menggemaskan yang memerlukan rumah atau pemilik baru. Atau anda mungkin tipe yang tidak bisa ingat kapan anda terakhir menangis.

Orang-orang yang menangis seringkali tertangkap sedang berlinangan air mata atau mereka yang biasanya tabah sedang menangis -- di tempat atau waktu yang menarik perhatian dimana anda tidak ingin menangis -- dan orang lain tidak ingin melihat anda menangis. Tanyakan saja pada pelatih New England Patriots Bill Belichick, yang biasanya tabah, menangis saat ia mengumumkan pengunduran diri bintang gelandangnya Tedy Bruschi. Atau Hillary clinton, yang menangis di suatu malam di waktu kampanye presiden di tahun 2008 yang terekam di layar televisi.

Pelatih football dan politisi menangis di depan publik menunjukkan suatu masyarakat yang sedang berubah menjadi sedikit lebih nyaman dengan emosi. Tetapi menangis di depan orang masih dapat menimbulkan kecanggungan untuk orang-orang yang menangis dan orang-orang yang di sekeliling mereka. Ada apa dibalik kita menangis? Mengapa ada beberapa orang yang begitu sering menangis atau malah kurang mudah menangis dibandingkan dengan orang-orang lain? Dan apa cara yang terbaik dalam menangani semua air mata ini? Adakah cara untuk tidak menangis di saat-saat yang sepenuhnya tidak pantas untuk menangis? Para peneliti dan para ahli terapi yang mempelajari menangis membagi apa yang telah mereka pelajari -- dan apa yang masih menjadi teka-teki bagi mereka.

Mengapa anda menangis?
 
"Mengapa" kita menangis tampaknya jelas dan langsung: Anda sedang bahagia atau sedih. Tetapi ini terlalu sederhana. "Menangis adalah reaksi emosional yang alami terhadap beberapa perasaan tertentu, biasanya kesedihan dan perasaan luka. Tetapi orang-orang juga menangis karena sebab-sebab dan kejadian-kejadian lain," kata Stephen Sideroff PhD, seorang staff psikologi di Santa Monica--University of California Los Angeles & Orthopaedic Hospital dan direktur klinik Moonview Treatment Center di Santa Monica, Calif.

Sebagai contohnya, ia mengatakan "orang menangis dalam menanggapi sesuatu yang indah. Di sini, saya menggunakan kata "mencair". Mereka melepaskan perlindungan mereka, pertahanan mereka, dan masuk ke dalam suatu tempat jauh didalam diri mereka sendiri."
 
Menangis bekerja untuk tujuan emosional, kata Sideroff, yang juga seorang assistant clinical professor of psychiatry di UCLA David Geffen School of Medicine. "Menangis adalah sebuah pelepasan. Menangis adalah sebuah penambah energi dengan perasaan-perasaan."
 
Menangis juga merupakah sebuah mekanisme pertahanan, catat Jodi DeLuca, PhD, seorang neuropsikologi di Tampa General Hospital di Florida. "Ketika anda menangis," katanya. "Ini adalah sebuah pertanda anda butuh menyampaikan sesuatu." Di antara hal-hal yang lain, menangis dapat berarti anda sedang frustasi, kewalahan, atau bahkan sedang berusaha untuk menarik perhatian seseorang, yang DeLuca dan para peneliti lainnya menyebutnya sebagai tangisan "secondary gain". 

Di atas itu semua, menangis memiliki tujuan biokimia. Menangis dipercaya dapat melepaskan hormon-hormon stres atau racun-racun dari dalam tubuh, kata Lauren Bylsma, seorang murid Phd di University of South Florida di Tampa, yang memfokuskan menangis pada penelitiannya. Terakhir, menangis sepenuhnya memiliki fungsi sosial, kata Bylsma. Menangis seringkali memenangkan dukungan dari mereka yang melihat anda menangis. Kadang-kadang, menangis dapat memanipulasi - sebuah cara untuk mendapatkan apa yang anda inginkan, apakah meminta teman anda untuk menemani anda berbelanja, pasangan anda agar menyetujui sebuah liburan mewah, atau anak anda agar mereka segera menyelesaikan pe-er matematika mereka.

Menangis dengan suara keras: Siapa yang paling mungkin?
 
Para wanita cenderung lebih sering menangis dibandingkan para pria, demikian disimpulkan oleh kebanyakan para ahli. "Para wanita memiliki lebih banyak ijin untuk menangis. Namun dalam beberapa tingkat, terdapat perubahan." kata Sideroff. Tetapi tidak seluruhnya. "Menangis masih dilihat oleh banyak orang, terutama oleh para pria, sebagai suatu tanda kelemahan." kata Sideroff.

Jika berbicara mengenai kebiasaan menangis, keseluruhan penduduk berada pada sebuah spektrum, kata para ahli, dengan beberapa yang mudah menangis dan beberapa yang jarang menangis. Para ahli tidak sepenuhnya yakin mengapa, meskipun temperamen bisa jadi berperan di sana. "Beberapa orang lebih cenderung untuk mudah menangis," kata Sideroff. "Orang-orang yang lain mengabaikan atau tidak terganggu oleh hal-hal tertentu (yang memprovokasi mereka untuk menangis)."
 
Orang-orang yang memiliki sejarah trauma didapati lebih sering menangis, kata Sideroff. Ini sepenuhnya benar, katanya, jika mereka memikirkan masa lalu itu. "Jika anda tetap memikirkan kembali trauma di masa lalu atau sakit emosional, akan membangkitkan lebih banyak perasaan terluka." Para wanita yang dilaporkan menderita kecemasan atau kegelisahan, juga mereka yang periang dan empati mengatakan mereka merasa lebih nyaman menangis, menurut Bylsma. Hasil-hasil penelitian Bylsma dan yang lainnya dipublikasikan di Personality and Individual Differences.

Manfaat dari menangis
 
Orang-orang sering merujuk sebuah tangisan sebagai hal yang baik dan mengatakan mereka merasa lebih baik sesudahnya. Tetapi apakah itu selalu benar? Biasanya, tetapi tidak selalu lebih baik, kata Bylsma. Dalam sebuah penelitian atas hampir 200 wanita Belanda, Bylsma mendapati bahwa kebanyakan memang mengatakan mereka merasa lebih baik setelah menangis. Tetapi tidak setiap orang. "Kami mendapati orang-orang yang berada pada tingkat depresi atau kecemasan yang lebih tinggi merasa bahwa mereka merasa lebih buruk setelah menangis." Persisnya mengapa tidak diketahui, katanya. Ini bisa jadi karena mereka yang depresi atau gelisah tidak memperoleh manfaat-manfaat yang sama dari menangis seperti yang diperoleh orang-orang lain.

Mengatasi tangisan
 
Jika anda bukan penangis kelas dunia tetapi sering berada di seliling mereka yang menangis, hal ini dapat membuat anda canggung, tidak berguna dan tidak nyaman. Hal ini karena saat seseorang menangis, mereka menunjukkan kerentanan mereka, kata Sideroff. "Saya rasa secara umum, orang-orang tidak nyaman dengan kerentanan." Saat orang yang menangis mempertunjukkan kerentanannya, Sideroff berkata "ini menggeser tingkat kedekatan atau keintiman lingkungan." Dalam beberapa kasus, berada dalam lingkungan yang lebih intim seperti itu membuat orang-orang lain tidak nyaman, katanya. Jadi bagaimana anda dapat -- dan bagaimana anda seharusnya -- menanggapi orang yang menangis? Berikut 4 petunjuknya:
  • Selalu sadar bahwa jika anda tidak melakukan apa-apa, anda dapat membuat orang yang menangis ini merasa lebih buruk, kata Bylsma.
  • Cobalah melakukan sesuatu yang mendukung. Apa itu tergantung pada situasi dan seberapa baiknya anda mengenal orang ini. "Jadi memeluk seseorang yang tidak anda kenal dengan baik mungkin tidak pantas, lebih pantas jika hanya mendengarkan dengan empati." kata Bylsma.
  • Jangan berasumsi anda tahu bagaimana membuat orang yang menangis itu nyaman. "Jika hubungan anda tidak dekat, lebih pantas dengan memulainya dengan menanyakan apa yang bisa anda bantu dan menjadi suportif." kata Sideroff.
  • Menyadari bahwa orang-orang yang menangis di sebuah kelompok yang sangat besar biasanya merasa lebih tidak nyaman daripada mereka yang menangis di depan satu atau dua orang yang mereka kenal. Tetapi bahkan dalam sebuah kelompok yang besar, mereka yang menangis mendapat dukungan dari orang-orang yang mereka tidak kenal baik, demikian didapati Bylsma.
Cobalah untuk tidak menangis
 
Kadang-kadang, menangis itu tidak menenangkan -- anda sedang mencoba memasang wajah tabah saat sedang menemani orang yang anda cintai menjalani sebuah pengobatan medis, misalnya. Atau atasan anda baru saja memberitahukan anda bahwa jam kerja anda akan dipotong setengahnya.
Apa yang harus dilakukan? Bylsma memberikan saran-saran ini:
  • Cobalah untuk menunda menangis tetapi jangan mengurungkan niat untuk menangis sekaligus. Menahan itu tidak baik.
  • Beri alasan untuk keluar, cari tempat yang sesuai, dan menangislah   
  • Jika anda tidak bisa meninggalkan situasi, tunda tangis anda dan bendung airmata anda dengan sebuah pengalihan yang positif. Ini tergantung pada orang dan situasinya, tetapi Bylsma menganjurkan untuk menonton sebuah video lucu. Jika anda berada di tengah kantor seorang dokter, anda bisa menyambar sebuah majalah dan membacanya.
Kelemahan dari tidak menangis
 
Terlalu sering menangis bisa membuat yang melihat tidak nyaman, tetapi tidak pernah menangis juga tidak sehat secara mental. "Untuk berbagai alasan, banyak orang yang menelan kembali air mata mereka; mereka menekannya," kata Sideroff. Salah satu konsekuensinya adalah kita seperti mematikan diri kita sendiri, dengan menekan dan bahkan tidak menyadari bahwa kita memiliki perasaan-perasaan itu didalam. Cara yang terlihat ke dunia luar adalah depresi."

Lebih baik mengakui perasaan-perasaan seperti kesedihan dan terluka, katanya. "Perasaan-perasaan bukanlah mengenai baik atau buruk, perasaan hanyalah perasaan." Mereka yang menekan emosi-emosi mereka dan tidak dapat menangis bisa membahayakan kesehatan fisik mereka, kata DeLuca. Ia mengutip sebuah ucapan yang dikaitkan dengan psikiater Henry Maudsley, antara lain "Duka yang tidak dikeluarkan melalui airmata dapat membuat organ-organ tubuh yang lain menangis."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar