Kemacetan bagian masyarakat perkotaan dan yang menghabiskan kegiatan siangnya di kawasan perkotaan, merupakan hal membosankan sekaligus menyebalkan yang harus dihadapi hampir setiap hari. Waktu tempuh yang seharusnya singkat menjadi terhambat dan tertunda bahkan bisa dalam hitungan jam. Terhambatnya perjalanan khususnya menuju rumah untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga menjadi sempit. Berikut unikgaul.com merangkum 5 kemacetan terpanjang dalam sejarah dunia:
1. Beijing-Tibet, China
Kemacetan yang pertama terjadi di kawasan rute Beijing – Tibet, sejumlah pengendara kendaraan harus terjebak kemacetan sepanjang 62 mil dan menghabiskan waktu kurang lebih 12 hari, peristiwa ini terjadi pada Agustus 2010 lalu. Para pengendara hanya mampu memacu 2 km/jam dalam dua hari, dan bagi yang beruntung tiga hari baru dapat keluar dari kemacetan ini.
Kemacetan panjang ini disebabkan tidak hanya jumlah kendaraan yang melampaui daya tampun jalan raya, melainkan adanya trukitruk pengankut beton yang membawa persediaan beton untuk perbaikan jalan di Beijing. Dan lebih menariknya lagi, beton tersebut salah satunya akan diturun di jalan raya yang sedang dilanda kemacetan.
Akibat kemacetan yang terjadi di rute Beijing – Tibet, para pedagang, baik kios maupun toko mendapatkan keuntungan. Para penjual dihari-hari kemacetan terjadi mengalami peningkatan penjualan, khususnya makanan dan minuman. Namun bagi para pengendara kurang beruntung, mereka menjadi korban pencurian akibat meninggalkan mobil terlalu lama.
2. Lyon – Paris, Perancis
Apa yang terjadi ketika ratusan orang pulang bermain ski secara bersamaan di Perancis? Wow ini mungkin kemacetan yang terpanjang di dalam sejarah transportasi Prancis dan dunia. Berdasarkan Guiness World of Records, melaporkan kemacetan yang terjadi di rute Lyon – Paris pada 16 Februari 1980, mencapai 109 mil panjangnya. Kemacetan ini diakibatkan jumlah kendaraan yang memadati jalanan dan disertai cuaca musim dingin yang buruk.
3. North of Houston
Kemacetan ini dipicu oleh peristiwa mengungsinya 2,5 juta jiwa penduduk Houston untuk menghindari amukan Badai Rita di tahun 2005. Semua orang mencoba menyelamatkan diri dan keluarga mereka secara bersamaan, sehingga memadati jalanan di bagian utara Houston terutama rute 45 —jalan raya antar negara bagian. Evakuasi pada 2005 tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat, ketika ribuan manusia membanjiri jalan raya pada 21 September 2005. Dalam waktu 48 jam kemudian jalanan di Houston pun memadat dan tak bisa lagi ditembus oleh kendaraan hingga 300 mil mulai dari Galveston hingga Dallas.
Untuk menghindari kemacetan yang lebih parah lagi, bahkan polisi patroli harus berlalu-lalang membawa bahan bakar untuk membantu kendaraan yang kehabisan bensin. Sementara para pengungsi harus menikmati kemacetan dengan berbincang-bincang di atas kap mobil, ataupun tiduran di dalam mobil.
4. Sao Paulo, Brasil
Dilansir dari Majalah Time, 10 Juni 2009, Brasil yang dikenal sebagai negara dengan lalu-lintas terburuk di dunia, dikabarkan mengalami kemacetan yang mengakibatkan antrean sepanjang 182 mil bahkan berlanjut hingga 522 mil.
Meskipun baik di hari kerja maupun akhir pekan selalu macet, namun kemacetan yang terjadi kali ini disebabkan oleh meningkatnya kemampuan ekonomi dan gaya hidup masyarakat Brasil. Banyak dari mereka yang telah mampu membeli ataupun menyicil kendaraan khususnya roda empat. Dikabarkan setiap harinya 1.000 kendaraan berhasil dijual oleh para dealer mobil yang ada di berbagai kota di Brasil.
5. Jepang
Peristiwa kemacetan panjang yang terjadi di Jepang ini hampir sama dengan yang terjadi di Houston, Amerika Serikat. Peristiwa kemacetan yang terparah di dalam sejarah transportasi Jepang ini terjadi pada 12 Agustus 1990, ketika banyak warga Jepang yang baru pulang liburan musim panas dan mengungsi akibat daerahnya terancam Taifun Winona yang ganas.
Kemacetan mengakibatkan antrean mobil sepanjang 84 mil, bahkan dikabarkan ada keluarga yang meninggal dalam perjalanan akibat kekacauan ini. Meskipun Kota Tokyo memang dikenal dengan tingkat kemacetan yang tinggi, namun jumlah kendaraan yang meningkat hingga dua kali lipat membuat badan jalan terisi seluruhnya oleh kendaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar